Selasa, 23 Agustus 2016

Kebenaran Menuju Keselamatan



Mulut Mu Harimau Mu
(Bilangan 14:28, Yakobus 3:2, Amsal 10:19)



Sahabat “Renungan Rohani Kristen (RRK) sekalian yang di berkati TUHAN,

*Syaloom.... Damai dihati
*Damai dihati... Syaloom

Semoga damai selalu ada dalam hati kita.. Amiiin..



Renungan kita kali ini yaitu membahas tentang penentu jalan kehidupan kita yang diberikan TUHAN sebagai salah satu anugerah yang terdapat pada diri kita sendiri dalam hal ini “Mulut” (dan bagian – bagian dari mulut yang ikut terlibat dalam pengolahan perkataan, antara lain : Bibir dan Lidah



Dalam kehidupan sehari – hari kita dalam bersosial, mulut menjadi sarana penting dalam kita  berkomunikasi. Pada intinya, TUHAN menggenapi manusia dengan “Mulut”, agar manusia bisa hidup bersosial dan saling mengungkapkan kekagumannya masing – masing atas hasil karya TUHAN yang ada demi tujuan pujian kepada TUHAN dan terutama demi kemuliaan nama TUHAN.

Mengapa penulis mengangkat judul demikian ???

“Mulut Mu Harimau Mu”,

Judul ini bermakna :

“Sebagai manusia yang dianugerahkan akhlak yang baik dari TUHAN, sudah tugas kita untuk dapat mengoperasikan atau menggunakan karya termulia dari TUHAN tersebut dengan segala yang terbaik pula.
“Janganlah kita mengikuti hal apapun yang bisa menyebabkan “Mulut” kita mengeluarkan perkataan yang pada akhirnya hanya memberikan kerugian dalam diri kita sendiri dan bahkan apa yang menjadi hal jahat yang keluar dari “Mulut” kita berbalik menyerang kehidupan kita selayaknya seekor Harimau yang menerkam mangsanya, yang akhirnya hanya mendatangkan kebinasaan dalam diri kita.

Seperti Firman TUHAN yang terdapat dalam “Amsal 10:19” berkata :

“Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran,
tetapi siapa yang menahan bibirnya,
berakal budi”

Seandainya orang lebih sering menahan mulutnya dan bisa sejenak berpikir terlebih dahulu sebelum bicara, pasti konflik pun tak’kan pernah ada di dunia ini. Namun sangat disayangkan, kebebasan iblis dalam berperan mempengaruhi pemikiran manusia, membuat manusia terkadang harus mengeluarkan kata – kata tanpa memikirkan dampak yang bisa terjadi setelah perkataan kita terlontarkan. Sehingga konflik pun yang mendominasi kehidupan manusia di zaman yang semakin modern ini.


Misalnya saja :

Ketika ada orang lain yang hanya mengenal kita dari sudut pandangnya, mengomentari masalah kehidupan kita tanpa memikirkan maksud positif dari apa yang menjadi pemikiran kita dalam hal menjalankan kehidupan kita dengan segala problema yang sedang kita hadapi,
atau 

Ketika mereka yang tidak tulus baik pada kita ikut menambahkan bumbu pedas saat ada yang sedang berselisih paham dengan kita sedang berbicara dengan orang lain, semata hanya demi kepentingan negatif yang terselubung “Bermuka Dua”,

Kemudian ada pihak lain yang memberikan informasi “Gosip” tersebut,
Maka disitulah terkadang mulut kita sulit untuk di ajak kompromi agar bisa tetap diam sejenak untuk memberikan waktu berpikir akan dampak negatif yang bisa terjadi ketika kita pun menjadi sama seperti mereka dalam hal membalas kata – kata kasar mereka.


Untuk itu,...

Firman ini mengajak saya dan saudara sekalian agar senantiasa bisa menahan diri terlebih mulut kita ketika kita diperhadapkan dengan problema kehidupan sekalipun masalah yang ada sudah menyangkut kepribadian kita.

Sebagai anak KRISTUS, senantiasalah mau berusaha hidup dijalan kebenaran menuju keselamatan yang berlandaskan pada firman TUHAN “Alkitab”, dengan tujuan mencari keselamatan KRISTUS sekaligus senantiasa mempertahankan tujuan utama anak KRISTEN dalam hal mengharumkan nama Sang BAPA sebagai Sang Pencipta, 

Dalam hal ini kita semua diwajibkan agar bisa menjaga mulut kita untuk berkata - kata
terlebih dahulu  sebelum berpikir sejenak tentang :

-          Kebenaran informasi atau berita yang sampai ketelinga kita yang sudah menyangkut pribadi kita sendiri
-          Manfaat yang diperoleh ketika kita membalas perkataan negatif tentang hidup kita
-          Dampak yang timbul jika kita terus berkata – kata kasar
-          Layak tidaknya kata – kata kasar keluar dari mulut kita sebagai anak TUHAN


Karena ada tertulis dalam firman TUHAN,

Yakobus 3 : 2     Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barang siapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan tubuhnya

Yang artinya :

-          Tidak ada manusia yang tidak berdosa di dunia ini, sehingga kesalahan pun tak luput dari manusia, namun ketika kita mendapatkan fitnahan dari mulut yang mengeluarkan perkataan tidak baik/tidak benar atas diri kita, dan kita tetap bisa mengendalikan diri kita, serta pun kita masih bisa mendoakan mereka,
 Maka kitalah pemenangnya..

Dan

-          Barang siapa bertingkah seolah – olah tidak bersalah atau pun barang siapa yang suka menjadi ”Muka Dua” dan menjelek – jelekan orang lain apalagi itu dalam bentuk fitnahan ataupun berupa kebenaran yang seharusnya menjadi rahasia,
Maka kebinasaan lah yang akan menanti kita.


INGAT :

Firman TUHAN dalam “Bilangan 14:28”, berkata demikian :

Katakanlah kepada mereka:
Demi AKU yang hidup, demikianlah frman TUHAN,
Bahwasannya seperti yang kamu katakan dihadapan KU,
demikianlah akan KU lakukan pada mu

Jelas nyata tersirat makna peringatan bagi manusia :


Segala sesuatu yang diperbuat selama didunia, harus dipertanggungjawabkan.

Apa yang kita perbuat pastinya begitu pula yang akan kita tuai nantinya


So,... marilah sahabat RRK sama – sama kita kendalikan mulut kita dan berilah waktu sejenak untuk kita berpikir sebelum mengambil tindakan apalagi itu menyangkut perkataan negatif atas pribadi orang lain.

Janganlah mulut kita ikut tertawa dan mendukung kebenaran yang nyata telah dibuat – buat, karena hal demikian yang lebih menyakitkan akan menimpa kita sebagaimana peribahasa yang juga menjadi judul renungan kita kali ini.

Biarlah kita menjadi “Tidak Eksis” dalam hal perkumpulan sosial yang hanya menyesatkan “Mulut” dengan “Gosip”,
Biarlah kita tetap bersikap netral dan bisa menjadi penengah dengan pemikiran yang lebih dewasa dibandingkan pemikiran mereka yang sedang berselisih paham
Karena demikian terpujilah sikap dewasa iman kita yang senantiasa pasti mendapat kasih sayang yang nyata dari sesama manusia dan terlebih pasti mendapatkan penyertaan sejati dari YESUS KRISTUS Sang Juruselamat penebus dosa kita.

Amiiiin..

TUHAN Serta kita selalu..

Syaloom.. Damai di Hati...