Senin, 11 April 2016

1 Solusi Atasi Masalah Dengan Firman TUHAN



Atasi Masalah Dengan Firman TUHAN



Dalam menjalankan kehidupan didunia yang fana ini kita tentunya banyak diperhadapkan dengan problema – problema kehidupan yang senantiasa berhubungan dengan 
”HAK” dan “KEWAJIBAN”.
Seperti halnya yang dinyatakan oleh firman TUHAN dalam Matius 22:15-22, yaitu :
15.  Kemudian pergilah orang-orang Farisi; mereka berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan.
16.  Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama-sama orang-orang Herodian bertanya kepada-Nya: “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur dan dengan jujur mengajar jalan ALLAH dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka.
17.  Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?”
18.  Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka itu lalu berkata: “Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik?
19.  Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu.” Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya.
20.  Maka Ia bertanya kepada mereka: “Gambar dan tulisan siapakah ini?”
21.  Jawab mereka: “Gambar dan tulisan Kaisar.” Lalu kata Yesus kepada mereka: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada ALLAH apa yang wajib kamu berikan kepada ALLAH.”
22.  Mendengar itu heranlah mereka dan meninggalkan Yesus lalu pergi.
Dalam firman ini jelas dinyatakan TUHAN :
1.      Bagaimana tentang Keadilan antara “Hak” dan “Kewajiban”.
2.      Memberikan pengajaran tentang bagaimana bersikap adil dan sesuai denga aturan yang seharusnya berlaku.
Dalam firman ini juga menceritakan bagaimana bencinya orang – orang farisi terhadap YESUS, sehingga mereka memikirkan bagaimana untuk menjatuhkan Yesus dengan segala cara, baik dengan cara yang kasar, maupun dengan jebakan halus.
Apa yang dinyatakan dalam firman ini, begitu nyata dirasakan oleh kita umat yang percaya saat ini.

Kita pun sering mengalami apa yang telah dialami oleh YESUS KRISTUS. Dengan maksud baik, jika YESUS bekerja keras memberitakan firman TUHAN demi keselamatan umat manusia yang sudah mulai melupakan Sang Pencipta, kita pun saat ini sering mendapatkan pesaing yang diam – diam membenci kita, sehingga niat jahat pun sering muncul untuk menyingkirkan kita.

Misalnya saja dalam urusan pekerjaan,
Ada kalanya seseorang menuduh kita melakukan sesuatu yang tidak – tidak kepada kita tanpa alasan dan bukti yang jelas, seperti :

1.      Menuduh kita berbuat tidak senonoh,
2.      Menuduh kita melakukan korupsi,
3.      Menuduh kita melakukan selingkuh,
4.      Menuduh kita mencuri,
5.      Menuduh kita mengatai – mengatai orang lain, dan lain sebagainya.

Sebagai manusia biasa tentu kita tidak akan setenang YESUS jika kita menghadapi hal – hal demikian apalagi jika itu sudah sampai kepuncak pem-FITNAH-an,
tentu rasa kesal tidak kepalang sampai ke ubun-ubun, dan pastinya ingin rasanya membalas, ingin rasanya memukul orang tersebut dan bahkan ada yang sampai ingin membalas dengan mengadukannya ke pengadilan dengan dalil pencemaran nama baik .

Namun sebagai umat yang percaya, TUHAN YESUS memberikan pedoman dan mengajarkan kita agar sebisa mungkin jangan membalas apa yang menjadi perlakuan jahat orang lain atas hidup kita, karena apapun yang terjadi itu pasti ada maksud TUHAN yang tersirat didalamnya. 

tentu kita semua tau tentang cerita dalam Alkitab tentang kisah Yusuf yang difitnah oleh istri Potifar (Kejadian 39:1-23). 
Diceritakan bagaimana Yusuf yang merupakan anak baik dan benar dibuat TUHAN selalu berhasil dalam kehidupannya, sehingga dia diberikan kepercayaan oleh Potifar untuk mengurus segala sesuatu mengenai rumahnya termasuk mengurus istrinya.
Suatu saat istri Potifar berahi melihat Yusuf dan mengajak dia untuk melakukan hubungan terlarang.
Sebagai penguasa yang diberikan kepercayaan penuh di dalam rumah Potifar, Yusuf dapat dengan mudah melakukan hal tersebut, namun hal ini tidak dilakukan olehnya dan semuanya ditolak oleh Yusuf mentah-mentah.
Oleh karena penolakan ini, Yusuf difitnah oleh istri Potifar dengan mengatakan bahwa dia telah berusaha berbuat tidak senonoh kepada dirinya.
Lalu ditangkaplah Yusuf dan dimasukkan dalam penjara.

Saudara seiman dalam YESUS KRISTUS, difitnah dan dituduh serta dikatakan sebagai seorang yang tidak jujur dan tidak benar merupakan suatu hal yang tidak enak dan sangat menyakitkan hati.

Apalagi ketika alasan yang menyebabkan ketidakadilan tersebut, antara lain :
1.       Kita difitnah hanya karena adanya indikasi : Ingin menguasai apa yang seharusnya menjadi milik kita sendiri atau milik bersama,
2.      Difitnah  hanya karena ingin menyingkirkan kita demi kekuasaan tunggal yang tak rela berbagi hasil kesuksesan bersama.

Pastinya :
1.      Rasa kecewa,
2.      Sakit hati,
3.      Hingga terasa adanya suatu upaya dalam hal pembunuhan karakter dalam diri kita.

Dan semua yang bercampur aduk dalam hati dan pikiran kita akan menimbulkan rasa kecewa yang sangat mendalam saat kita pun kalah atas godaan iblis yang menanamkan benih kebencian dalam diri kita.

Tetapi balik lagi,
Sesuai dengan kisah Yusuf yang dalam hal ini adalah orang benar dan telah difitnah hanya karena tidak mau melakukan perbuatan yang tidak senonoh, yang tidak sesuai dengan firman TUHAN,

Dan sekalipun fitnahan yang dilakukan terhadap Yusuf mengakibatkan Yusuf harus dipenjara , sebagai orang yang beriman Yusuf tidak melakukan pembalasan.
Dia tidak menuntut ke pengadilan,
Yusuf hanya menyerahkan sepenuhnya segala pergumulan hidup yang dihadapi,
kepada TUHAN.

Yusuf percaya bahwa
TUHAN sanggup melakukan pembelaan atas dirinya.
TUHANlah Pembela, TUHANlah Penolong
dan Yusuf percaya akan hal itu.

Dan pelajaran penting lainnya dari kisah Yusuf yang di fitnah,
Yusuf tetap menjawab dan memperlakukan orang lain dengan ramah dan sopan walaupun dia dianggap sebagai sampah dan kotoran (I Korintus 4:13) dan dia tidak membalas kejahatan dengan kejahatan (Roma 12:17).

Pada akhirnya TUHAN menolong dia dan memberikan dia kepercayaan yang lebih.

Yusuf dibela oleh TUHAN melalui orang lain dan dia diangkat lebih tinggi lagi menjadi orang nomor 2 di Mesir sesudah Firaun.

Luar biasa kalau TUHAN yang melakukan pembelaan dan memberikan pertolongan. TUHAN tidak pernah tanggung – tanggung memberikan pertolongan.

Oleh karena itu, ketika kita menghadapi perkara seperti difitnah, dituduh dan dikatakan sebagai orang yang tidak jujur dan tidak benar, sehingga keadilan pun terasa seperti tidak ada lagi dalam kehidupan yang fana ini,

Mari kita datang berserah kepada TUHAN YESUS,
kita serahkan semua pergumulan hidup kita kedalam tangan TUHAN.
Karena percayalah,
Ketika kita mau menyerahkan sepenuhnya masalah kita kepada TUHAN
dan kita mau percaya, seperti apa yang telah Yusuf lakukan,

Kita pun pasti akan mendapatkan pembelaan dari TUHAN,

Bersabarlah ketika kita merasa tidak adanya Keadilan dalam kita menjalankan kehidupan ini,
Seperti dalam urusan bekerja, dalam kita melakukan usaha bersama, dalam kita mendapatkan pembagian yang tidak layak, yang akhirnya kita pun harus menerima akibat dari keegoisan orang lain tersebut yaitu di Fitnah.

Karena :
Ø  Kesabaran orang benar,
Ø  Kepercayaan orang yang benar – benar memikirkan kepentingan bersama saat bekerja, dan
Ø  Keikhlasan orang yang tidak menerima hak yang seharusnya dia diterima,

PASTI,...
v  Janji KRISTUS akan ketidak adilan yang akan berbalaskan kerajaan Sorgawi,
v  Janji akan berkat yang lebih baik lagi dari yang telah hilang dari kita,
v  Janji akan ditinggikan saat kita benar – benar di jatuhkan apalagi hanya karena Fitnah

Itu adalah Janji.. Ya dan Amiiiin,.

INGAT dan PERCAYALAH :
1.      Yesus itu Maha mengetahui tujuan hidup manusia,
2.      Dan berbicara “Kewajiban”,
Karena “hal yang kekal” lebih utama daripada “hal yang sementara”, maka kewajiban kepada TUHAN harus lebih utama daripada kewajiban kepada kaisar atau sesuatu yang bersifat sementara. 
Sehingga apa yang menjadi hak kita,
Sekalipun manusia mencoba merampas apa yang kita anggap menjadi hak kita didunia yang fana ini, akan senantiasa dipenuhi berkat dari YESUS KRISTUS.
Yang terpenting INGAT JUGA :
Jiwa lebih utama daripada tubuh,
Maka kepentingan Spiritualitas harus ditempatkan lebih tinggi daripada Kepentingan Tubuh.

Karena ada juga yang tertulis dalam firman TUHAN :
“Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar: pajak kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang berhak menerima rasa takut, dan hormat kepada orang yang berhak menerima hormat” (Rm 13:7).
Dimana :
1.      Orang Kristen “mendiami tanah airnya sendiri, tetapi seperti orang asing yang bertempat tinggal tetap.
2.      Mereka mengambil bagian dalam segala sesuatu sebagai warga negara,
3.      Mereka menanggung segala sesuatu sebagai orang asing…
4.      Mereka taat kepada hukum yang dikeluarkan, dan
5.      Dengan cara hidup mereka sendiri mereka melebihi hukum itu, karena ALLAH telah menempatkan mereka di suatu tugas yang begitu penting dan mereka tidak diperbolehkan menarik diri dari sana”

Jadi,.
Berikanlah apa yang menjadi hak orang lain, termasuk dan terlebih berlaku adil lah dengan TUHAN.
Kalau keadilan dapat diterapkan, maka damai sejahtera akan muncul.
Untuk itu jangan ragu memulai sikap yang senantiasa berlandaskan keadilan.
Karena upah keadilan adalah damai sejahtera dalam satu kesatuan.

Dan itu telah menjadi Firman TUHAN dalam Kitab Mazmur :
“Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman.” (Mzm 85:11)

Minggu, 10 April 2016

1 Sifat Jahat Manusia



Ber-MUKA Dua  =  MUNAFIK   

 

Kali ini yang akan penulis bahas yaitu tentang ke-MUNAFIK-an dalam ALKITAB

Sebelum membahas Firman TUHAN dalam Akitab tentang ke-MUNAFIK-an, penulis akan menjelaskan secara singkat tentang apa sih “MUNFAIK” itu?

Munafik adalah kata serapan dari bahasa Arab,
"Munafik", yang menurut kamus bahasa Indonesia :
- Bermuka dua (N);
- Orang yang perkataannya berbeda dengan isi hatinya;
- Orang yang suka bohong
- Berpura-pura percaya atau setia kepada agama, tetapi sebenarnya di hatinya tidak; suka (selalu) mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatannya.


MUNAFIK = MUKA DUA

MUKA DUA adalah istiah dari “MUNAFIK” yaitu orang yang di depan terlihat baik namun di belakang suka menjelekkan seseorang. 

Hidup dalam kemunafikan adalah tanda bahwa seseorang tidak sungguh-sungguh bertobat dan tidak memiliki hati yang takut akan Tuhan.  Karena tidak ingin kehilangan pamor atau reputasi, dengan segala upaya mereka berusaha menutupi segala kebobrokannya dengan menampilkan hidup yang seolah-olah rohani  (suci)  melalui aktivitas-aktivitas keagamaan dengan tujuan supaya dipuji, dihormati dan dihargai oleh orang lain.


Apakah kita termasuk itu ???

Semoga Saja Tidak...

 

Namun sangat banyak sekali orang suka BERMUKA DUA,....

Di hadapan si A ia baik. namun di hadapan si B ia sungguh mengecap si A itu buruk.
Hmmm... sungguh tak bisa menyangkah kalau hal itu bisa terjadi, apalagi jika kita sudah terlanjur mempercayai dan bahkan terlanjur merasa nyaman ketrika bersama dengan mereka namun ke-MUNAFIKAn yang harus kita terima.

Padahal TUHAN YESUS telah berfirman :

* Matius 23:27-28
23:27 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.
23:28 Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan.

Untuk itu, kiranya kita bisa berupaya menjauhi ke-MUNAFIK-an,
Bukan sebaliknya , kita memperbiasakan sifat Ber-MUKA DUA kita ditiap langkah kita hanya demi bisa terlihat baik dihadapn orang lain.


Karena ada tertulis dalam Firman TUHAN :
 
Ams. 12:16 Bodohlah yang menyatakan sakit hatinya seketika itu juga, tetapi bijak, yang mengabaikan cemooh.

Cemooh dan hinaan adalah bagian umum dari mereka yang suka ber MUKA DUA.

Sebaiknya Apa yang kita bicarakan, bicaralah dengan FAKTA. 

Jangan pernah menambah apa pun ataupun mengurangi perkataan hanya untuk menjelekkan sesama. 
Ataupun turut membenarkan pernyataan yang sudah nyata ketidakbenarannya, hanya demi mendapat perhatian dari orang - orang yang nyata telah melakukan kesalahan.

Sesungguhnya akan ada waktunya TUHAN untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah kita lakukan terhadap orang lain yang telah kita sudutkan.

Seperti halnya  lewat Firman Tuhan ini
nyata terkandung ajakan TUHAN yang  jelas mengajari kita untuk berhati - hati dengan orang bermuka dua. 

Firman ini menjadi teguran bagi kita semua khususnya bagi orang Kristen yang sudah sungguh – sungguh percaya akan KRISTUS  namun masih hidup dalam kemunafikan.

Kalau kita sungguh-sungguh mengaku telah beriman kepada Kristus, seharusnya kita tidak lagi hidup munafik dan kita terus-menerus berkomitmen untuk menjadi garam dan terang bagi dunia sekitar, sehingga melalui sikap kita, orang lain bahkan orang Kristen lain diberkati dan memuliakan Tuhan.



Dan hal ini juga nyata menjadi teguran bagi saya pribadi sebagai penulis renungan ini.

Selanjutnya, 
Jika kita telah mengerti alasan untuk tidak menanamkan sifat KEMUNAFIKAN dalam diri kita,

Saudara semua dan saya pun sebagai penulis wajib berpegang teguh atas firman TUHAN yang berkata :

“Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.”
(Rm. 12:9)

Artinya,
Dalam pernyataan kasih terhadap orang lain,  selain harus ada Kebenaran, juga harus  ada kemurnian, ketulusan, kejujuran, dan kesetiaan yang bertujuan ntuk memberikan Kasih yang Tulus bukan Kasih yang MUNAFIK.
 

Dan 
Bagi kita yang sering mendapatkan perlakuan yang nyata bersifat kepura - puraan atau kemunafikan dari mereka yang suka bermuka dua,

Mulai sekarang, 
Berhati – hatilah jika kita memilih untuk tetap berhubungan dengan orang – orang yang “MUNAFIK” tersebut, 
karena kita tidak akan tau bahwa di balik curha kita, dibalik kedekatan kita dan dibalik wajah manis yang diperlihatkannya kepada kita, itu hanya untuk mengambil hati kita dengan tujuan hanya untuk meraih keuntungan dirinya sendiri dan bisa saja menjadi bumerang bagi kita demi kesenangan mereka sendiri.


Marilah kita senantiasa takut akan Firman TUHAN yang tidak membenarkan ke-MUNAFIK-an atau sifat ber-MUKA DUA,

dan,

Belajarlah untuk selalu peka akan orang - orang yang suka bersikap MUNAFIK seperti itu...
karena orang yang suka bermuka dua itu sulit untuk terdeteksi karena sikap baik dan wajah manis  mereka bisa sangat menipu kita yang selalu berprasangka baik terhadap orang lain.


Namun bila kita telah terlanjur kena jebakannya si MUKA DUA, 

Maka Diamlah dan minta ke-SABAR-an

Biarkan TUHAN yg menjadi hakim yang paling adil diantara hakim - hakim dunia yang adil.
Dan
Biarlah TUHAN yang berkarya dalam hidup kita yang senantiasa menerima ke-MUNAFIK-an dari orang – orang yang sudah kita anggap sebagai saudara, teman, kerabat.

Tak usahlah peduli apa kata orang, 
yang terpenting adalah kita peduli apa KATA TUHAN.
Sebab sesungguh nya dalam TUHAN itu ada pengharapan yg bener – benar  nyata bagi orang benar.

Karena Tuhan Yesus berkata,  "Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya."  (Matius 23:3). 

Percayalah TUHAN YESUS sertai mereka yang  tertindas.
Karena YESUS adalah Air Kehidupan,.

Seperti yang telah difirmankan dalam Alkitab, dimana TUHAN telah berfirman dan bernubuat tentang ke-"MUNAFIK"-an antara lain. yaitu :
* I Petrus 2:1
LAI TB, Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah
* Galatia 2:13
LAI TB, Dan orang-orang Yahudi yang lain pun turut berlaku munafik dengan dia, sehingga Barnabas sendiri turut terseret oleh kemunafikan mereka.
* 2 Korintus 6:6
LAI TB, dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran, dan kemurahan hati; dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik;
* Lukas 6:42
LAI TB, Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
* Lukas 12:1
LAI TB, Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi
* Lukas 12:56
Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini?
* Lukas 13:15
Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya: "Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman?
* Markus 7:6
Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
* Matius 6:2
Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
6:5 "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
6:16 "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
* Matius 7:5
Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
* Matius 22:18
LAI TB, Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka itu lalu berkata: "Mengapa kamu mencobai Aku, hai kalian aktor-aktor sandiwara ?
* Matius 23:14-15, 25, 29
23:14 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.
23:15 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri.
23:25 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan.
23:29 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh
* Matius 24:51
LAI TB, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi."
* Yakobus 3:17
LAI TB, Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik


Untuk itu, lewat Renungan ini,

Penulis hanya bisa mengatakan :

Buanglah segala kemunafikan,
sebab Tuhan sangat benci orang yang demikian

Dan

(Lihat Kalimat dalam Gambar Berikut)




Kiranya Damai Sukacita yang senantiasa berasal dari TUHAN kita YESUS KRISTUS tidak terbuang sia - sia.. Amiiiin...