Atasi Masalah Dengan Firman TUHAN
Dalam menjalankan kehidupan didunia yang fana ini kita tentunya banyak diperhadapkan dengan problema – problema kehidupan yang senantiasa berhubungan dengan
”HAK” dan “KEWAJIBAN”.
Seperti
halnya yang dinyatakan oleh firman TUHAN dalam Matius 22:15-22, yaitu :
15. Kemudian pergilah
orang-orang Farisi; mereka berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus
dengan suatu pertanyaan.
16. Mereka menyuruh
murid-murid mereka bersama-sama orang-orang Herodian bertanya kepada-Nya:
“Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur dan dengan jujur mengajar
jalan ALLAH dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak
mencari muka.
17. Katakanlah kepada kami
pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?”
18. Tetapi Yesus mengetahui
kejahatan hati mereka itu lalu berkata: “Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang
munafik?
19. Tunjukkanlah kepada-Ku
mata uang untuk pajak itu.” Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya.
20. Maka Ia bertanya kepada
mereka: “Gambar dan tulisan siapakah ini?”
21. Jawab mereka: “Gambar dan
tulisan Kaisar.” Lalu kata Yesus kepada mereka: “Berikanlah kepada Kaisar apa
yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada ALLAH apa yang wajib kamu
berikan kepada ALLAH.”
22. Mendengar itu heranlah
mereka dan meninggalkan Yesus lalu pergi.
Dalam
firman ini jelas dinyatakan TUHAN :
1.
Bagaimana tentang Keadilan antara “Hak” dan “Kewajiban”.
2.
Memberikan pengajaran tentang bagaimana bersikap
adil dan sesuai denga aturan yang seharusnya berlaku.
Dalam
firman ini juga menceritakan bagaimana bencinya orang – orang farisi terhadap YESUS, sehingga mereka memikirkan
bagaimana untuk menjatuhkan Yesus dengan segala cara, baik dengan cara yang
kasar, maupun dengan jebakan halus.
Apa yang
dinyatakan dalam firman ini, begitu nyata dirasakan oleh kita umat yang percaya
saat ini.
Kita pun
sering mengalami apa yang telah dialami oleh YESUS KRISTUS. Dengan maksud baik,
jika YESUS bekerja keras memberitakan firman TUHAN demi keselamatan umat
manusia yang sudah mulai melupakan Sang Pencipta, kita pun saat ini sering
mendapatkan pesaing yang diam – diam membenci kita, sehingga niat jahat pun
sering muncul untuk menyingkirkan kita.
Misalnya saja
dalam urusan pekerjaan,
Ada kalanya
seseorang menuduh kita melakukan sesuatu yang tidak – tidak kepada kita tanpa
alasan dan bukti yang jelas, seperti :
1. Menuduh kita berbuat tidak senonoh,
2.
Menuduh kita
melakukan korupsi,
3.
Menuduh kita
melakukan selingkuh,
4.
Menuduh kita
mencuri,
5. Menuduh kita mengatai – mengatai orang
lain, dan lain sebagainya.
Sebagai
manusia biasa tentu kita tidak akan setenang YESUS jika kita menghadapi hal –
hal demikian apalagi jika itu sudah sampai kepuncak pem-FITNAH-an,
tentu rasa kesal
tidak kepalang sampai ke ubun-ubun, dan pastinya ingin rasanya membalas, ingin
rasanya memukul orang tersebut dan bahkan ada yang sampai ingin membalas dengan
mengadukannya ke pengadilan dengan dalil pencemaran nama baik .
Namun sebagai
umat yang percaya, TUHAN YESUS memberikan pedoman dan mengajarkan kita agar
sebisa mungkin jangan membalas apa yang menjadi perlakuan jahat orang lain atas
hidup kita, karena apapun yang terjadi itu pasti ada maksud TUHAN yang tersirat
didalamnya.
tentu kita semua tau tentang cerita dalam Alkitab tentang kisah Yusuf yang difitnah oleh istri Potifar (Kejadian 39:1-23).
Diceritakan
bagaimana Yusuf yang merupakan anak baik dan benar dibuat TUHAN selalu berhasil
dalam kehidupannya, sehingga dia diberikan kepercayaan oleh Potifar untuk
mengurus segala sesuatu mengenai rumahnya termasuk mengurus istrinya.
Suatu saat
istri Potifar berahi melihat Yusuf dan mengajak dia untuk melakukan hubungan
terlarang.
Sebagai
penguasa yang diberikan kepercayaan penuh di dalam rumah Potifar, Yusuf dapat
dengan mudah melakukan hal tersebut, namun hal ini tidak dilakukan olehnya dan
semuanya ditolak oleh Yusuf mentah-mentah.
Oleh karena
penolakan ini, Yusuf difitnah oleh istri Potifar dengan mengatakan bahwa dia
telah berusaha berbuat tidak senonoh kepada dirinya.
Lalu
ditangkaplah Yusuf dan dimasukkan dalam penjara.
Saudara seiman dalam YESUS KRISTUS, difitnah dan dituduh serta dikatakan sebagai seorang yang tidak jujur dan tidak benar merupakan suatu hal yang tidak enak dan sangat menyakitkan hati.
Saudara seiman dalam YESUS KRISTUS, difitnah dan dituduh serta dikatakan sebagai seorang yang tidak jujur dan tidak benar merupakan suatu hal yang tidak enak dan sangat menyakitkan hati.
Apalagi ketika
alasan yang menyebabkan ketidakadilan tersebut, antara lain :
1. Kita difitnah hanya karena adanya indikasi : Ingin
menguasai apa yang seharusnya menjadi milik kita sendiri atau milik bersama,
2. Difitnah hanya karena ingin menyingkirkan kita demi
kekuasaan tunggal yang tak rela berbagi hasil kesuksesan bersama.
Pastinya :
1. Rasa kecewa,
2.
Sakit hati,
3.
Hingga terasa
adanya suatu upaya dalam hal pembunuhan karakter dalam diri kita.
Dan semua yang
bercampur aduk dalam hati dan pikiran kita akan menimbulkan rasa kecewa yang
sangat mendalam saat kita pun kalah atas godaan iblis yang menanamkan benih
kebencian dalam diri kita.
Tetapi balik
lagi,
Sesuai dengan
kisah Yusuf yang dalam hal ini adalah orang benar dan telah difitnah hanya
karena tidak mau melakukan perbuatan yang tidak senonoh, yang tidak sesuai
dengan firman TUHAN,
Dan sekalipun
fitnahan yang dilakukan terhadap Yusuf mengakibatkan Yusuf harus dipenjara ,
sebagai orang yang beriman Yusuf tidak melakukan pembalasan.
Dia tidak
menuntut ke pengadilan,
Yusuf hanya menyerahkan
sepenuhnya segala pergumulan hidup yang dihadapi,
kepada TUHAN.
Yusuf
percaya bahwa
TUHAN
sanggup melakukan pembelaan atas dirinya.
TUHANlah
Pembela, TUHANlah Penolong
dan Yusuf
percaya akan hal itu.
Dan
pelajaran penting lainnya dari kisah Yusuf yang di fitnah,
Yusuf tetap
menjawab dan memperlakukan orang lain dengan ramah dan sopan walaupun dia
dianggap sebagai sampah dan kotoran (I Korintus 4:13) dan dia tidak membalas
kejahatan dengan kejahatan (Roma 12:17).
Pada
akhirnya TUHAN menolong dia dan memberikan dia kepercayaan yang lebih.
Yusuf dibela
oleh TUHAN melalui orang lain dan dia diangkat lebih tinggi lagi menjadi orang
nomor 2 di Mesir sesudah Firaun.
Luar biasa
kalau TUHAN yang melakukan pembelaan dan memberikan pertolongan. TUHAN tidak
pernah tanggung – tanggung memberikan pertolongan.
Oleh karena
itu, ketika kita menghadapi perkara seperti difitnah, dituduh dan dikatakan
sebagai orang yang tidak jujur dan tidak benar, sehingga keadilan pun terasa
seperti tidak ada lagi dalam kehidupan yang fana ini,
Mari kita datang
berserah kepada TUHAN YESUS,
kita
serahkan semua pergumulan hidup kita kedalam tangan TUHAN.
Karena percayalah,
Ketika kita
mau menyerahkan sepenuhnya masalah kita kepada TUHAN
dan kita mau
percaya, seperti apa yang telah Yusuf lakukan,
Kita pun
pasti akan mendapatkan pembelaan dari TUHAN,
Bersabarlah
ketika kita merasa tidak adanya Keadilan dalam kita menjalankan kehidupan ini,
Seperti dalam
urusan bekerja, dalam kita melakukan usaha bersama, dalam kita mendapatkan
pembagian yang tidak layak, yang akhirnya kita pun harus menerima akibat dari
keegoisan orang lain tersebut yaitu di Fitnah.
Karena :
Ø Kesabaran orang benar,
Ø
Kepercayaan
orang yang benar – benar memikirkan kepentingan bersama saat bekerja, dan
Ø Keikhlasan orang yang tidak menerima
hak yang seharusnya dia diterima,
PASTI,...
v Janji KRISTUS akan ketidak adilan
yang akan berbalaskan kerajaan Sorgawi,
v
Janji akan
berkat yang lebih baik lagi dari yang telah hilang dari kita,
v
Janji akan
ditinggikan saat kita benar – benar di jatuhkan apalagi hanya karena Fitnah
Itu adalah
Janji.. Ya dan Amiiiin,.
INGAT dan
PERCAYALAH :
1. Yesus itu Maha mengetahui tujuan hidup
manusia,
2. Dan berbicara “Kewajiban”,
Karena “hal yang kekal” lebih utama
daripada “hal yang sementara”, maka kewajiban kepada TUHAN harus lebih utama
daripada kewajiban kepada kaisar atau sesuatu yang bersifat sementara.
Sehingga apa
yang menjadi hak kita,
Sekalipun manusia
mencoba merampas apa yang kita anggap menjadi hak kita didunia yang fana ini, akan
senantiasa dipenuhi berkat dari YESUS KRISTUS.
Yang terpenting
INGAT JUGA :
Jiwa lebih
utama daripada tubuh,
Maka
kepentingan Spiritualitas harus ditempatkan lebih tinggi daripada Kepentingan Tubuh.
Karena ada
juga yang tertulis dalam firman TUHAN :
“Bayarlah
kepada semua orang apa yang harus kamu bayar: pajak kepada orang yang berhak
menerima pajak, cukai kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut
kepada orang yang berhak menerima rasa takut, dan hormat kepada orang yang
berhak menerima hormat” (Rm 13:7).
Dimana :
1. Orang Kristen “mendiami tanah airnya
sendiri, tetapi seperti orang asing yang bertempat tinggal tetap.
2. Mereka mengambil bagian dalam segala
sesuatu sebagai warga negara,
3. Mereka menanggung segala sesuatu
sebagai orang asing…
4. Mereka taat kepada hukum yang
dikeluarkan, dan
5. Dengan cara hidup mereka sendiri
mereka melebihi hukum itu, karena ALLAH telah menempatkan mereka di suatu tugas
yang begitu penting dan mereka tidak diperbolehkan menarik diri dari sana”
Jadi,.
Berikanlah apa
yang menjadi hak orang lain, termasuk dan terlebih berlaku adil lah dengan TUHAN.
Kalau
keadilan dapat diterapkan, maka damai sejahtera akan muncul.
Untuk itu
jangan ragu memulai sikap yang senantiasa berlandaskan keadilan.
Karena upah
keadilan adalah damai sejahtera dalam satu kesatuan.
Dan itu
telah menjadi Firman TUHAN dalam Kitab Mazmur :
“Kasih dan
kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman.” (Mzm
85:11)